Kamis, 22 Januari 2015

UKM (Usaha Kecil dan Menengah) atau UKB (Usaha Kelompok Bersama) Oleh Masyarakat Pedesaan




Usaha Budidaya Jamur

Salah satu industri yang ada di desa randu gunting, adalah Budidaya Jamur. Pemilik Budidaya Jamur ini adalah Bpk. Joko. Budidaya Jamur ini berdiri sejak tahun 1997 bulan januari. Pada tahun 1994 Bpk. Joko mengikuti pelatihan DIKLAT di Yogyakarta, sejak itulah Bpk. Joko ingin memulai bisnisnya. Jamur yang diBudidayakan ada beberapa jenis, diantaranya adalah : Jamur Kuping, Jamur Tiram, Jamur Linsi.
Jamur Kuping, dipasarkan oleh Bpk. Joko sebesar Rp. 3000,-/Kg. Dengan Total kuota pemasarnnya sebanyak 3 ton/ minggu. Target pemasarnnya, adalah pasar caringin Bandung.
Jamur Tiram, dipasarkan oleh Bpk. Joko di Peterongan, Bulu, wonodri, johari, dan gang baru. Per hari beliau memasarkan 1-3 kwintal. Jamur tiram ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan makanan, seperti sate dan oseng-oseng.
Jamur Linsi milik pak Joko dipasarkan dengan harga Rp. 90.000,-/Kg. Jamur Linsi bermanfaat mencegah kanker, dan segala penyakit dalam. Dalam pengelolaan jamur linsi ini terdapat jaringan atau kumpulan yang berada di Jogja, dan Solo Sukoharjo.
Saat ini pak Joko memiliki 38 petani jamur, yang mengembangkan jamur milikinya yang berada di wilayah Ungaran, Karangjati dan Banyu Biru.
Sejarah pendirian usaha
Usaha didirikan atas dasar pengalaman usaha dari bergbagai pelatihan-pelatihan, selain itu usaha budidaya jamur berprospek baik karena belum banyak pesaing usaha di bidang ini.
Operasional perusahaan
Proses produksi jamur membutuhkan bahan baku : serbuk kayu pohon karet, kapas, plastik, katul, dan bibit. Bibit dijual oleh bpk dengan harga Rp. 3000,-.
Proses produksinya masih sangat sederhana : serbuk kayu, kapas, dan bibit dikemas dalam plastik dengan lok kemudian diletakan di tempat yang lembab. Proses sampai hamur siap dipanen kurang lebih 40 hari. Tidak boleh terkena angin, kelembapan diatur sesuai ketentuan.
Sumber Daya Manusia
Usaha ini hanya dilakukan oleh 1 orang karyawan yaitu pemilik usaha.
Pemasaran
Hasil produksi dipasarkan di swalayan dan pasar tradisional terdekat dan pasar Caringin Bandung.

Usaha Batako dan bahan Bangunan

Industri percetakIndustri percetakan batako ini dimiliki oleh Bpk.
Ratmin. Hasil dari produksi ini adalah :
Sejarah Pendirian Usaha
Pendirian usaha didasarkan pada desa Randugunting merupakan kawasan industry, banyaknya pengangguran di desa Randugunting dan membuka lapangan kerja baru di desa Randugunting.
Operasional Perusahaan
Proses Operasional perusahaan masih relative sederhana . masih menggunakan peralatan yang sederhana. Bahan baku merupakan pasir dan semen. Bahan baku ( pasir ) dipasok dari merapi dengan jumlah kebutuhan rata rata perhari adalah 4 truk pasir.
Cara pengolahan produk dilakukan secara sederhana ; pasir dan semen diaduk secara sederhana dengan cangkul dan kemudian dicetak dengan plat.
Sumber Daya Manusia
Karyawan perusahaan berjumlah 11 orang, meliputi 7 orang karyawan toko dan 4 orang karyawan bagian produksi. Pengelolan SDM masih sederhana, semua karyawan bertanggung jawab langsung kepada pemilik perusahaan.
Pemasaran
Pemasaran hasil produksi ( batako ) dan bahan bangunan merupakan pemasaran local. Perusahaan hanya memasarkan hasil produksinya kedaerah daerah sekitar kabupaten semarang meliputi ; Kecamatan Bawen , Bergas, Jepara dan Semarang.

Usaha Budidaya Kelinci

Budidaya kelinci di desa Randu gunting ini dimiliki oleh bapak patuh. Bpk patuh adalah salah satu warga di RT 2 , yang dalam 2 tahun ini sukse dalam bisnisnya berternak kelinci
Sejarah Pendirian Usaha
Usaha milik Bapak Patuh dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Yang pada awalnya membeli kelinci tersebut di daerah bandungan.
Operasional Perusahaan
Saat ini pak patuh memiliki 36 ekor kelinci, Bp patuh membeli kelinci tersebut di daerah bandungan, sehari-hari kelinci milik pak patuh diberi makan rumput, wortel dan kangkung. Jenis kelinci yang dimiliki oleh pak patuh adalah jenis REX, australia, dan anggora li
ejarah Pendirian Usaha
Usaha milik Bapak Patuh dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Yang pada awalnya membeli kelinci terseb
Sumber Daya Manusia
Usaha ini hanya di lakukan oleh 1 orang, yaitu bapak patuh selaku pemilik dari budidaya kelinci tersebut. Pengelolaan atau pemberdayaan ternak kelinci ini adalah dengan sistem bagi hasil untuk setiap peternak yang ingin memelihara kelinci milik pak patuh.. misalkan pak patuh menitipkan satu pasang kelinci kepada perternak lain,, maka apabila kelinci tersebut berkembang biak peternak tsb akan memiliki separuh dari jumlah anaknya, atau dapat sesuai dengan kesepakatan bersama.
Pemasaran
Hasil produksi dipasarkan di daerah Ambarawa, dimana di daerah tersebut sudah ada pembeli tetapnya

Usaha Industri Meubel

emilik industri meubel di desa randugunting ini adalah Bpk. Maimun, industri ini ditekuni oleh Bpk. Maimun sejak tahun 1997. Hasil produksi nya adalah Lemari , kursi, meja, dll.
Permodalan
Modal yang digunakan merupakan modal sendiri pemilik perusahaan. Untuk pengelolaan nya juga menggunakan pinjaman bank.
Operasi Perusahaan
Proses produksi meubel membutuhkan bahan baku berupa kayu jati.
Sumber daya manusia
Jumlah pekerja industri ini sebanyak 2 orang. Tidak ada pengelolaan yang khusus terhadap karyawan, semua karyawan bertanggung jawab langsung terhadap perusahaan.
Pemasaran
Hasil produksi meubel dipasarkan di Semarang, Ambarawa, Ungaran, dan Magelang. Selain itu industri meubel ini lebih fokus kepada pesanan.

Usaha Pembuatan Sapu

Industri pembuatan sapu didesa randu gunting, dimilki dan dikelola sendiri oleh Bp. Bejo. Industri pembuatan sapu ini berdiri sudah sejak lama, yang mana pembuatan sapu ini merupakan usaha turun temurun keluarga.
Industri yang digeluti oleh Bp. Bejo memproduksikan sapu lidi, sapu ijuk, dan kemoceng. Dari semua produk yang diproduksi oleh Bp. Bejo, semua produknya dikerjakan sendiri oleh Bp. Bejo bersama istrinya. Ini dikarenakan Bp.Bejo tidak memiliki pegawai. Lalu modal yang digunakan merupakan modal sendiri pemilik perusahaan.
Operasional Perusahaan
Bahan baku : lidi, ijuk, bulu ayam, bambu, tali berasal dari Sumowono dan Bandungan. Hasil produksi merupakan hand made (buatan tangan) dengan alat yang sederhana. Dalam sehari dapat menghasilkan 25 sampai dengan 50 buah sapu dengan harga Rp. 5.000,00,- sampai dengan Rp. 7.500,- per buah untuk sapu ijuk berwarna hitam. Untuk sapu ijuk yang berwarna kuning Rp. 12.500,- per buah.
Sumber Daya Manusia
Pembuatan sapu dilakukan sendiri oleh pemilik perusahaan dan istri. Mereka tidak memiliki pegawai.
Pemasaran
Hasil produksi dipasarkan di kawasan Babadan, Karangjati, dan Ungaran. Selain itu juga telah mempunyai pelanggan tetap yaitu PT. Pamatex, PT. Polyplus, PT. Mega Sukoharjo.

Usaha Industri Tempe

Industri Tempe Ini dimiliki oleh Bpk. Santoso. Industri Tempe ini dimulai / berdiri sejak tahun 1994 ,lokasinya terletak didesa randugunting, Sejarah pendirian usaha ini atas dasar mencoba dan berdasarkan survey pasar. Pemilik perusahaan mendapati banyaknya permintaan pasar terhadap tempe. Modal ( keuangan perusahaan ) dalam memulai usaha ini adalah berassal dari keuangan pribadi.
Operasional perusahaan
Proses produksi tempe masih sederhana, peralatan yang digunakan juga masih seadanya.
Bahan baku yang dibutuhkan meliputi : kedelai ( 70-80 kg / hari ) ragi dan plastic. Bahan baku diperoleh dari pasar Babadan dengan harga eceran ( 1 kg kedelai )
Proses pembuatan tempe dilakukan dengan cara manual : kedelai dimasak hingga matang lalu direndam sehari semalam dan dicuci bersih ( agar tidak asam ). Setelah itu kedelai dikupas dan diuki proses peragian dan dikemas. Proses peragian kedelai sampai menjadi tempe kurang lebih 2 hari.
Sumber daya manusia
Karyawan perusahaan berjumlah orang, yang merupakan anggota keluarga sendiri. Semua karyawan mengerjakan seluruh bagian dari proses produksi. Tidak ada deskripsi jabatan dalam pengelolaan karyawan, semuanya berkerja diseluruh bagian perusahaan (operasi , pemasarapanasi. Setelah proses pembersihan kedelai seselai , kedelai kemudian memasn dan lain lain ) dan semua karyawan bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan.
NPM : 1211050177
NAMA : Bayu Pratama Sadewo 
KELAS : P03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar